Kamis, 27 Januari 2011

Proposal Bahasa Indonesia

I. PENGERTIAN

Perbedaan Antara HIV dan AIDS

AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah sistem kekebalannya dirusak oleh virus yang disebut HIV. Pengertian AIDS tercermin dari kepanjangan Acquired Immune Deficiency Syndrome, atau Sindrom Cacat Kekebalan Tubuh Dapatan.

HIV adalah singkatan Human Immunodeficiency Virrues yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia hingga akhirnya menimbulkan AIDS.




II. GEJALA – GEJALA HIV/AIDS

1. Demam lebih dari 38 derajat Celcius disertai keringat tanpa sebab yang jelas pada malam hari.
2. Sakit otot dan sendi.
3. Sakit tenggorokan.
4. Pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening) di leher.
5. Berat badan turun secara mencolok, biasanya lebih dari 10% dalam waktu 1bulan.


III. PENULARAN & PENYEBAB TERJADINYA HIV/AIDS

HIV menular melalui :
1. hubungan kelamin dan hubungan seks/ melalui anus
2. transfusi darah
3. penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan
4. antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.




IV. PENYEBARAN HIV/AIDS

Penyebaran HIV dengan paparan darah yang terinfeksi biasanya terjadi akibat penggunaan jarum suntik bersama, seperti dalam yang digunakan untuk obat-obatan terlarang. HIV juga dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntik untuk anabolik steroid untuk meningkatkan otot, tato, dan tindik. Untuk mencegah penyebaran HIV, serta penyakit lain termasuk hepatitis, jarum tidak boleh dibagi. Pada awal epidemi HIV, banyak individu infeksi HIV diperoleh dari transfusi darah atau produk darah, seperti yang digunakan untuk hemophiliacs. Saat ini, bagaimanapun, karena darah diuji untuk kedua antibodi terhadap HIV dan virus sebelum transfusi, risiko tertular HIV dari transfusi darah di Amerika Serikat adalah sangat kecil dan dianggap tidak signifikan.

Ada sedikit bukti bahwa HIV dapat ditransfer oleh paparan santai, seperti yang mungkin terjadi dalam pengaturan rumah tangga. Sebagai contoh, kecuali ada luka terbuka atau darah di dalam mulut, ciuman umumnya dianggap tidak menjadi faktor risiko penularan HIV. Hal ini karena air liur, berbeda dengan cairan kelamin, telah terbukti mengandung sangat sedikit HIV. Namun, risiko teoritis berkaitan dengan berbagi sikat gigi dan cukur silet karena mereka dapat menyebabkan perdarahan, dan darah bisa mengandung banyak HIV. Akibatnya, item ini tidak boleh dibagi dengan orang yang terinfeksi. Demikian pula, tanpa kontak seksual atau kontak langsung dengan darah, ada sedikit jika ada risiko penularan HIV di tempat kerja atau ruang kelas.




V. DAERAH – DAERAH PENDERITA HIV/AIDS di
INDONESIA

1. Menurut data tahun 2009 jumlah pengidap HIV/AIDS di Jakarta telah
mencapai 439 orang! Nah, daerah manakah di Jakarta yang penderita HIV/AIDSnya paling banyak? Ini dia urutannya :
1. Jakarta Barat - 116 orang.
2. Jakarta Pusat - 110 orang.
3. Jakarta Selatan - 87 orang
4. Jakarta Timur - 82 orang.
5. Jakarta Utara - 44 orang.

2. Penderita penyakit HIV/AIDS di Provinsi Jambi sudah masuk katagori
memprihatinkan, karena berdasarkan data sepanjang tahun 2009, sedikitnya tercatat 415 kasus. Sebanyak 85 penderita dinyatakan meninggal dunia.
Para penderita penyakit HIV/AIDS di Provinsi Jambi tersebar di 10 dari 11 daerah Kabupaten dan Kota di daerah ini, yakni Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Sarolangun, Tebo, Bungo, Sarolangun dan Merangin.

3. Selama periode Januari-Oktober 2009 tercatat 469 pengidap HIV/AIDS di Sumatera Utara dan 56 orang diantaranya meninggal dunia.

4. Ambon - Satu orang lagi penderita aids di Ambon, Maluku meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit selama satu bulan. Dengan demikian, dalam dua pekan terakhir sebanyak 4 penderita aids di Ambon meninggal dunia.




IV. CARA MENCEGAH HIV/AIDS

1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah dan usahakan hanya berhubungan dengan satu pasangan seksual.
2. Pergunakan selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi.
3. Seorang ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata positif HIV sebaiknya jangan hamil.
4. Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti; akupunktur, jarum tatto, jarum tindik. hendaknya hanya sekali pakai dan harus terjamin sterilitasnya.
5. Jauhi narkoba, karena sudah terbukti bahwa penyebaran HIV/AIDS di kalangan Panasun (pengguna narkoba suntik) 3-5 kali lebih cepat dibanding perilaku risiko lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar